Kamis, 19 Oktober 2017

KOPI BACEMAN

Kopi Baceman
(Hasil Desa Kreatif Wonosalam)





It’s That coffe merupakan kopi yang dibuat oleh mahasiswa pascasarjana (Yitno Utomo, dkk) 

pada tahun 2015, merupakan inovasi produk yang digali dari sejarah dan merupakan citarasa berkopi yang penuh dengan sensasi kenikmatan dan memiliki kadar penurunan kafein yang tinggi. Produk kopi ini akan diluncurkan sebagai bentuk paket kopi yang dijual secara massal dengan konsep prodok sachet, kardus (packing) dan terjual digerai-gerai atau kafe-kafe dengan sistem franches (waralaba). Serta tidak menutup kemungkinan akan dilakukan penetrasi pasar hingga kebawah masyarakat menengah dengan konsep WAROENG KOPI.

It’s That coffe, memiliki citarasa berbeda karena kopi ini diambil dari kawasan Wonosalam merupakan daerah pegunungan yang memiliki banyak pasokan kopi dari jaman colonial BELANDA, terutama daerah pengajaran yang pada tahun 1917-1921 sudah memiliki pabrik kopi terbesar. Dengan konsep baceman tersebut maka pemilik branding It’s That coffee berharap mampu membagi citarasa kopi baceman kepada masyarakat perkotaan terutama Surabaya sebagai pusat awal percobaan peluncuran kopi ini. Aroma yang dimiliki dari kopi baceman selain kuat sebelum diseduh, juga sangat kuat aromanya setelah diseduh, hal ini yang menjadikan kopi baceman It’s That Coffe menjadi lain dari yang lain, harapannya produk ini menjadi master di dunia kopi karena yang menciptakan dan menggali dari produk ini adalah orang-orang yang sedang menempuh pendidikan Magister di kampus Swasta terkenal di Surabaya. Selamat Mencoba dan selamat mempelajari catalog produk ini.


KANDUNGAN KAFEIN

Kafein (C8H10N4O2) ialah senyawa alkaloid xantina yang berbentuk kristal dan berasa pahit yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretic ringan. Kafein ditemukan oleh seorang kimiawan Jerman Friedrich Ferdinand Runge, pada tahun 1819. Ia menciptakan istilah “kaffein” untuk merujuk pada senyawa kimia pada kopi. Kafein dijumpai secara alami pada bahan pangan seperti biji kopi, daun teh, buah kola, guarana, dan mate. Kafein merupakan obat perangsang sistem pusat saraf pada manusia dan dapat mengusir rasa kantuk secara sementara. Kafein merupakan zat psikoaktif yang paling banyak dikonsumsi didunia. Di amerika utara, 90% orang dewasa mengonsumsi kafein setiap hari.

Berbagai efek kesehatan dari kopi pada umumnya terkait dengan aktivitas kafein didalam tubuh. Peranan utama kafein ini didalam tubuh adalah meningkatkankrja psikomotor sehingga tubuh tetap terjaga dan memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi. Efek ini biasanya baru akan terlihat beberapa jam kemudian setelah mengonsumsi kopi. Kafein tidak hanya dapat ditemukan pada tanaman kopi, tetapi juga terdapat pada daun teh dan biji cokelat.

Keberadaan kafein dijumpai pada banyak spesies tumbuhan, dimana ia berperan sebagai pestisida alami. Kafein melumpuhkan dan mematikan mematikan serangga-serangga tertentu yang memakan tanaman tersebut. Kadar kafein yang tinggi juga ditemukan pada tanah disekitar semai biji kopi yang berperan sebagai penghambat perkecambahan semai kopi lain disekitarnya, sehingga meningkatkan tingkat keberlangsungan hidup kecambah kopi itu sendiri.

Sumber utama kafein didunia adalah biji kopi. Kandungan kafein pada kopi bervariasi, tergantung pada jenis kopi dan metode pembuatan yang digunakan. Secara umum satu sajian kopi mengandung sekitar 40 mg (30 mL espresso variates Arabica) kafein, sampai dengan 100 mg kafein untuk secangkir (120 mL) kopi. Umumnya kopi dark-roast memiliki kadar kafein yang lebih rendah karena proses pemanggangan akan mengurangi kandungan kafein pada biji tersebut.

Semua atom nitrogen kafein pada dasarnya planar (hibridisasi orbital sp2), yang menyebabkan molekul kafein bersifat aromatik. Apabila diperlukan, kafein dapat disintesis dari dimeltilura dan asam malonat. Kafein memiliki molekul metabolit yaitu 1-3-7-asam trimetilurat, paraksantina, teofillina dan teobromina dengan masing-masing lintasan metabolismenya.


Terlepas dimana daerah asal penghasil kopi arabika dan kopi robusta tetapi rasa kopi ini akan dapat kita rasakan perbedaan nya,dengan konsumsi dua jenis kopi yang berbeda dapat kita simpulkan bahwa kadar Kafein yang terkandung di dalamnya.untuk kopi Arabika mempunyai rasa sedikit Asam (acid) dan yang dapat merasakan adalah di langit-langit tengah dan pangkal lidah dan sisa rasa tidak pahit,untuk kopi robusta yang paling menonjol adalah rasa gurih (Savory) di pangkal sampai langit-langit tengah tetapi sisa rasa sedikit pedas.Soal aroma dan rasa kopi arabika lebih cepat mengeluarkan aroma rempah dan lebih cepat juga hilang aroma nya dan robusta lebih lama bertahan di lidah atas dan langit-langit lidah.

Kadar Kafein adalah yang paling terkenal di dalam kandungan kopi,kopi memiliki kadar kafein yang bervariasi, kadarnya di pengaruhi dari cara pengolahan,dan cara penyajianya.kita akan mengenal beberapa jenis varietas dan kadar kafein yang berbeda-beda.kopi arabika misalnya memiliki rata-rata kandungan 30 – 60 mg kandungan kafein dalam secangkir kopi.Dan jumlah ini sedikit dibandingkan dengan kopi robusta.Berikut perbandingan kadar kafein beberapa jenis minuman kopi.

1. Kopi robusta 2,48%
2. Kopi arabika 1,08%

Pengelolahan biji kopi sangat berpengaruh pada kandungan terlebih kadar kafein nya,hal ini tampak pada kopi jenis dark-roas (gosong)yang di olah dengan cara penyangraian(gongseng).Penyangraian menyebabkan banyak senyawa kafein yang rusak sehingga di dalam kopi lebih rendah.

Fungsi Kafein
Didalam kandungan kopi,khususnya kadar kafein dalam tubuh yang berperan dalam meningkatkan kerja psikomotorik.Kafein dapat member efek rasa segar dan energy meningkat,itulah sebabnya mengapa kafein bisa menghilangkan rasa lelah.Dampak selanjutnya dari kafein tersebut adalah menyebabkan meningkatnya aktifitas otak dan terlepasnya hormon epinefrin.Hormon epinefrin mampu menaikan kerja jantung,menambah tensi darah,melancarkan peredaran darah,dan mengeluarkan glukosa dari hati.Uniknya,otak mampu mengeluarkan kafein dengan cepat,berbeda dengan alcohol yang sulit terlepas sehingga mengganggu fungsi mental.Sebelumnya banyak anggapan bahwa kandungan kopi (kafein) menimbulkan efek negative berupa resiko kanker,diabetes,isomania,dan penyakit jantung.Namun,penelitian ilmiah menyatakan sebaliknya Kafein mengandung antioksidan dalam jumlah yang cukup banyak dan mampu menekan perkembangan sel kanker,menurunkan resiko terkena resiko diabetes,dan meningkatkan sensivitas terhadap insulin.kopi juga terbukti mencegah resiko serangan jantung. (http://www.kompasiana.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EMBRIO : Jurnal Kebidanan raih Peringkat Akreditasi 3

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya | Jaya